Titaniumnews – Kepolisian Resort Manokwari Papua Barat mencurigai beberapa lokasi sebagai tempat persembunyian para pelaku penyelundup senjata api jenis SP dan Uzi yang diamankan di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat, September 2018 lalu. Hal tersebut didasarkan pada Informasi yang diperoleh petugas saat melakukan penggeledahan.
Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi S.I.K., M.H. mengatakan pihaknya telah mengantongi sedikitnya dua nama sesuai dengan identitas KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang ditemukan saat menggedah barang bukti di pelabuhan.
“Sayangnya, saat penggeledahan para pelaku lolos sebelum polisi datang. Petugas hanya mengamankan seorang buruh TKBM berstatus saksi yang mengaku dimanfaatkan para pelaku” terang AKBP Adam saat konferensi pers di hadapan para awak media.
“Saat penggeledahan ditemukan 23 butir peluru moser, 13 Butir peluru Uzi serta tiga buah magazen dari dalam gulungan tikar yang dibawa buruh TKBM saat Kapal bersandar.” Imbuhnya.
Lebih lanjut AKBP Adam mengungkapkan, berdasarkan data dari KTP, pihaknya menduga satu pelaku merupakan warga Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, sedangkan satu orang lainnya adalah warga Sanger, Provinsi Sulawesi Utara.
AKBP Adam mengatakan, pihaknya telah berupaya mencari keberadaan kedua orang tersebut di Ransiki, dan di Sanger namun hingga konferensi pers digelar belum menunjukkan hasil positif. Oleh sebab itu dalam waktu dekat akan ditetapkan sebagai DPO.
“Hasil penyelidikan sementara, senjata api tersebut akan dibawa ke Ransiki Manokwari Selatan dan untuk motifnya belum diketahui. Biasanya sindikat penyelundup senjata api seperti ini memiliki alibi-alibi yang tidak masuk akal.” Ujar AKBP Adam.
Sebagai langkah tindak lanjut, seluruh senjata api dibawa ke laboratorium forensik guna uji balistik, mengingat sebagian diantaranya mirio senjata organik.
“Dikawatirkan pelaku adalah masih jaringan yang menyelundupkan senjata-senjata api kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Timika, Papua” Pungkasnya
