Titaniumnews-Perempuan tidak akan bercerita ke mana-mana jika dia dilecehkan. Karena peristiwa itu bukan sesuatu yang nyaman untuk diceritakan apalagi jika pelaku adalah orang dekat yang tidak dia sangka-sangka atau orang yang dia segani. Jika perempuan terpaksa bercerita, kemungkinan karena dalam keadaan terpaksa. Itu pun hanya kepada satu dua orang yang betul-betul dia percaya. Ditambah lagi akan banyak reaksi emosial pada saat bercerita. Jadi kebanyakan perempuan yang mengalami pelecehan, menutup mulutnya rapat-rapat.
Beda dengan pelaku. Pelaku akan bercerita kepada siapa saja terutama sesama lelaki, untuk membunuh karakter si perempuan. Tujuannya supaya kalo perempuan korban ini buka mulut, tidak ada yang percaya. Biasanya ditambah embel-embel “si perempuan ini juga bilang si A, si B, si C juga berbuat begini lho.” Supaya temannya sesama laki-laki juga menjadi waspada karena takut digosipin juga, menjauhi si perempuan, dan yang terpenting tidak percaya jika perempuan yang menjadi korban nanti buka mulut. Sayangnya laki-laki tidak tahu, perempuan punya kecenderungan menyimpan rapat-rapat jika dia dilecehkan. Mereka tidak akan bercerita kemana-mana. Karena mereka malu dan takut cerita mereka tidak dipercaya.
Jika ada laki-laki yang menjelek-jelekkan perempuan dan menceritakan tersirat sebuah kejadian, kemungkinan besar dia adalah pelaku. Berarti cerita itu memang benar. Itu adalah caranya untuk menutupi ketakutannya jika cerita itu menyebar. Jadi bentuk pertahanan dirinya adalah membunuh karakter si perempuan lebih dulu. Logikanya kalo tidak melakukan kesalahan kenapa harus takut? Kenapa harus menjelaskan sesuatu yang tidak ditanya?
Jadi kalo saya mendengar ada laki-laki yang menjelek-jelekkan seorang perempuan dan tersirat menceritakan sebuah kejadian, maka saya akan bertanya dalam hati saya, kesalahan apa yang laki-laki itu perbuat terhadap si perempuan yang dia jelek-jelekkan? Apa yang sedang berusaha ia tutupi?
Karena seember-embernya mulut perempuan, mereka tidak akan menceritakan hal-hal bersifat pribadi (aib) tersebut ke banyak orang. Hanya pelaku yang sedang ketakutan yang melakukannya.( H.S/ inces)