Kompol Andi Yudha, Perkuat Wawasan Kebangsaan Mahasiswa Stikom Dalam Hadapi Tsunami Medos

0
875

Titanium.News – Polres Banyuwangi : Kegiatan Malam Inagurasi  Pengenalan Lingkungan Kampus (PLK) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) “Inspiring Spirit” Stikom PGRI Banyuwangi tahun 2019 bertempat di halaman Kampus Stikom PGRI Jalan Jendral Ahmad Yani 80 telah dilaksanakan pada hari Senin (9/9) yang lalu.

Kompol Andi Yuda Pranata, S.H., S.I.K., M.Si (Wakapolres Banyuwangi), dengan didampingi oleh AKP Riki Donaire Pilang., A.md, S.I.K. (Kasat Narkoba Polres Banyuwangi),  hadir sebagai pembicara dalam PLK dan LDKM tersebut.

Hadir juga Chairul Anam, S.Kom. M.M (Ketua Stikom PGRI Banyuwangi),  Hadiq, S.T., M.Kom (Wakil Ketua I Stikom), Djuniharto, M.Kom (Wakil Ketua II Stikom PGRI), Heru Ismaji (Ketua Yayasan PGRI Banyuwangi) dan 172 orang peserta Pengenalan Lingkungan Kampus (PLK) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM), kegiatan berlangsung dari pukul 13.00 s/d 15.15 WIB.

PLK dan LDKM diawali dengan registrasi oleh para peserta, pembukaan, pemberian materi,  menyanyikan Indonesia Raya, menyanyikan Jingle dan Mars Stikom, sambutan dan pengenalan dosen, Perfomance,

Waka Polres Banyuwangi memberikan materi dan motivasi kepada mahasiswa baru Stikom PGRI Banyuwangi terkait dengan permasalahan rasisme, radikalisme, korupsi dan kejahatan di media sosial serta definisi tentang kejahatan kontemporer.

“Perubahan sosial dan budaya akibat perkembangan pesat tekhnologi dan informasi di era digital berdampak kepada keamanan di Kabupaten Banyuwangi. Namun demikian hendaknya mahasiswa tidak menghilangkan norma-norma agama, adat dan budaya,” ujar Kompol Andi Yudha.

Tsunami media sosial yang pertama yaitu intelorensi, tidak terkendali dengan menggunakan sarana Medsos dengan kelemahan pengawasan penggunaan media sosial. Media mainstrem relative lebih mudah untuk dilakukan verifikasi dan kontrol.

“Keberadaan Medsos bisa berbahaya apabila digunakan melakukan provokasi karena masyarakat Indonesia mudah percaya terhadap  issue-issue yang berkembang apalagi issue tentang agama, suku dan ras.” Papar Wakapolres.

Aparat Kepolisian saat ini sedang melakukan pengawasan dan pencegahan di media sosial (Patroli Cyber) bertujuan cipta kondisi agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan provokasi dan adu domba yang berdampak kepada perselisihan apalagi sampai menimbulkan konflik horizontal.

AKP Riki menyampaikan bahwa saat ini Indonesia dalam kondisi darurat bahaya Narkoba, perlunya peran serta bimbingan orang tua dan teman dekat saling mengingatkan dampak dari bahaya penggunaan Narkoba.

“Bahaya Narkoba dapat secara langsung mengganggu saraf sehingga dalam kehidupan sehari hari tidak dijalani dengan normal dan selalu berhalusinasi serta tanpa kesadaran para pengguna tersebut melakukan perbuatan yang dapat melanggar hukum,” AKP Riki.

Kasat Narkoba mengajak mahasiswa untuk tidak coba – coba tentang Narkoba, jika sampai terjerumus dapat merugikan orang tua, merusak kesehatan dan merusak masa depan, sebagai penerus bangsa diharapkan untuk belajar yang giat serta berpola hidup sehat jangan tersentuh Narkoba. (Tyo_1009))

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here