Polres Madiun- Seruan Pilkada damai tak hanya dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), simpatisan dan pendukung pasangan calon saja, namun juga datang dari berbagai pihak.
Seruan pilkada damai itu datang dari ribuan pendekar di Madiun pada Jumat (26/10/18).
Deklarasi yang digelar di alun-alun Reksogati Mejayan tersebut turut dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Madiun, Ketua IPSI Kabupaten Madiun, Ketua Perguruan Silat se Kabupaten Madiun, Muspika Kecamatan Wonoasri dan Muspika Kecamatan Mejayan.
Usai mendeklarasikan Pemilu damai 2019, sekitar 1.400 pendekar tersebut melakukan parade mulai lapangan Desa Buduran Wonoasri menuju Pendopo Ronggo Jumeno, Mejayan. Setelah melakukan parade, masing-masing perguruan pesilat akan menunjukkan atraksi gerakan silat khas perguruan masing-masing.
Bupati Madiun mengungkapkan parade yang digelar tersebut untuk menunjukkan bahwa perguruan silat di Kabupaten Madiun bisa rukun, sekaligus memperkenalkan Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia.
Menurutnya, kerukunan antar pesilat di Kabupaten Madiun ini tak lepas dari peran serta Kepolisian Resort Madiun. Pihaknya mendukung dan mengapresiasi langkah Kapolres Madiun dalam mewujudkan keamanan yang aman, damai dan kondusif yang dibalut melalui program BREM Kamtibmas yang berarti Bhayangkara, Respon, Empati, Modern.
Lebih lanjut, Bupati Madiun mengatakan, manfaat BREM Kamtibmas langsung dirasakan pada penanganan konflik pesilat yang sebelumnya sering terjadi di Madiun. Setelah program itu diluncurkan, tidak lagi ada konflik yang terjadi pada sebelum, saat dan setelah acara suroan dan suran agung yang diikuti puluhan ribu pendekar setiap tahunnya.
“Kami mendukung dan mengapresiasi langkah Bapak Kapolres Madiun dalam mewujudkan Kabupaten Madiun ini tetap aman dan kondusif jelang pemilu 2019 melalui program BREM Kamtibmas”, pungkas Bupati Madiun. (ndr)