Puluhan Tahun Kakak Adik Hidup Lumpuh dan Buta, Kapolres Jember Bantu Renovasi Rumahnya

0
2396

Titaniumnews.id. Jember – Dibalik Kehidupan Keluarga Rosiya (60), Warga Desa Karang Paiton Kecamatan Ledokombo Jember, terselip kisah miris yang mengiris hati. Rosiya adalah janda yang hidup memprihatinkan. Berpuluh tahun lamanya Ia berjuang teguh dan setia merawat kedua anaknya yang lumpuh dan buta.

Pilu, mengoyak – ngoyak hati begitu yang dirasakan ketika melihat keadaan Kakak beradik penyandang disabilitas. Sejak dilahirkan, Muhammad Sidi (30) dan Yani (27) mengalami lumpuh dan buta. Hari harinya, hanya dihabiskan dengan tergolek lemah di bilik berukuran 1.5 X2 Meter. Tidurnya pun beralas plastik tanpa jendela, terkadang tanpa alas.

Rumah tempat tinggalnya berukuran 2 X 3 M berdinding anyaman bambu yang sudah lapuk dan menyisakan banyak lubang. Hanya terdapat alas tidur dan perabotan rumah ala kadarnya. Tidak jelas, mana tempat menyimpan pakaian, mana tempat alat masak dan piring kotor. Semuanya jadi satu, tampak kumuh, terasa sesak, bau dan pengap.

Ibunya  mengaku pertumbuhan fisik Muhammad dan Yani tidak seperti orang pada umumnya. Keduanya terlihat seperti anak-anak meski sudah berada di usia puluhan tahun. Kedua anaknya ini juga mengalami keterbelakangan mental hingga sulit berbicara.

Rosiya menambahkan, lantaran mengalami kelumpuhan sejak lahir, kedua anaknya hingga kini hanya bisa berbaring tak bisa berjalan. Kalaupun keduanya duduk, itu pun dibantu oleh sang ibu yang mendudukkan kedua anaknya.

Bekerja serabutan sebagai buruh tani, pendapatannya tak cukup untuk biaya melanjutkan pengobatan kedua anaknya.

“Saya pasrah saja yang penting Kami bisa makan , saya harus bersabar dan harus merawat anak-anak saya sampai mati. Sudah dicoba pengobatan medis hingga alternatif tapi belum sembuh. Mau berobat lagi sudah tidak mampu lagi, tidak ada uang,” terangnya.

Sabtu Sore (08/02/2020), Mendengar Kisah pilu Keluarga Rosiya begitu menyentuh hati Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, S.H, S.I.K, M.Hum. Saat bertemu dengan Keluarga Rosiya, sorot mata pria lulusan Akpol Tahun 2000 terlihat berkaca – kaca menahan rasa haru yang begitu mengoyak sanubarinya.

Tak ingin tenggelam dalam keprihatinan yang mendalam, Kapolres Jember tampak mencoba menyapa dengan sentuhan yang lemah lembut, sesekali mengajak bersenda gurau, Muhammad dan Yani.

”Saya tak tega melihat keadaan mereka. Semoga bantuan Renovasi rumah dan santunan dari Kami dapat bermanfaat”, Ujar Kapolres.

Menurutnya, Kehidupan Keluarga Rosiya mengajarkan kepada Kita untuk menjadi lebih peduli dan setia pada sesama.

”Kita berdoa untuk mereka Semoga Allah memberikan kemudahan dan kelapangan hidup bagi Keluarga Bu. Rosiya. Tentunya bentuk kepedulian dan kesetiaan merupakan penanda hidup yang syarat penuh makna dan semangat dalam membangun totalitas pada kemanusiaan tanpa akhir”,tutupnya. (Hadi/Hms)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here