Titaniumnews – Gebrakan Polres Trenggalek dalam memberikan pelayanan sekaligus edukasi kepada masyarakat seakan tiada henti. Setelah sebelumnya Polres Trenggalek menggelar Tabligh Akbar yang dihadiri oleh ribuan warga sekaligus dimanfaatkan sebagai media silaturahmi antara Kepolisian, TNI dan semua kalangan masyarakat, kali ini Polres Trenggalek kembali menggelar acara bertemakan Kamtibmas.
Mengambil momen ramainya malam minggu, Polres Trenggalek menggelar Gebyar Musik Patrol Kamtibmas tepat dibawah Tugu Pancasila Alun-alun Trenggalek. Tentu saja acara yang menyuguhkan atraksi dan kreatifitas musik patrol ini cukup menarik perhatian warga yang kebetulan berkunjung ke pusat kota. Sabtu (24/11)
Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S, S.I.K., M.H. yang membuka langsung acara menuturkan gebyar musik patrol Kamtibmas ini diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan potensi masyarakat khususnya di pedesaan untuk memantapkan situasi yang aman serta sebagai upaya untuk melestarikan budaya.
“Musik patrol merupakan salah satu kearifan lokal yang perlu kita lestarikan. Dulu sebelum ada teknologi seperti sekarang ini, saat patroli keliling desa pasti menggunakan kentongan baik sebagai sebagai tanda aman atau bahaya.” Ujar AKBP Didit
“Agar lebih menarik kemudian diramu menjadi sebuah alunan musik. Ini yang coba kita bangun kembali” Imbuhnya
Tujuan lainnya, masih kata AKBP Didit agar kuncul kesadaran dari masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas kondusif dengan cara mengaktifkan kembali Poskamling, wajib lapor 1X24 jam dan tentunya musik patrol itu sendiri.
“Nantinya akan kita jadikan agenda tahunan dengan konsep yang lebih menarik” Ungkap AKBP Didit
Gebyar musik patrol Kamtibmas itu sendiri merupakan domain dari Satbinmas Polres Trenggalek yang memang secara khusus memiliki Tupoksi pencegahan baik preemtif maupun preventif serta bertindak selaku koordinator Bhabinkamtibmas yang bertanggung jawab keamanan di tingkat desa.
“Masing-masing Polsek mengirimkan satu kelompok peserta” Ujar Kasatbinmas AKP Suyono, S.H., M.Hum. saat dikonfirmasi di lokasi
“Untuk alat musik kami tidak membatasi namun diutamakan menggunakan kentongan yang bisa dikolaborasikan dengan alat musik modern lainnya. yang paling penting adalah daya kreatifitas dan nilai edukasi dari masing-masing peserta” Pungkasnya
Hingga berita ini dibuat, acara masih berlangsung dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat yang dibuktikan dengan antusias warga yang menonton acara tersebut.