Titaniumnews.Gorontalo – Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam melakukan sosialisasi Operasi Zebra 2019. Operasi Zebra sendiri merupakan sandi Operasi yang digagas satuan Polisi Lalu Lintas, bertujuan agar terwujudnya situasi lalu lintas yang aman, tertib dan lancar pada lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran dan kemacetan dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas.
Salah satu sosialisasi Operasi Zebra 2019 ini, Direktur Lalu Lintas Polda Gorontalo Kombes Pol M. Pratama Adhyasastra, SH S.IK M.H, yang diwakili Wadirlantas Polda Gorontalo AKBP Raydian Kokrosono SIK didampingi Kabag Bin Ops dan (plt) Kasubdit Kamsel berkesempatan menjadi narasumber dalam sebuah tayangan di stasiun televisi yakni TVRI Gorontalo, pada Jumat pagi (25/10/2019)
Dalam penyampaiannya, Wadirlantas Polda Gorontalo mengatakan, Polantas sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib di ruang publik melalui Operasi Kepolisian Kewilayahan dengan Sandi Operasi Zebra Otanaha 2019 ini, diharapkan banyak masyarakat yang terpanggil menjadi pelopor keselamatan dalam berkendara, sehingga menurunkan angka fatalitas kecelakaan.
Tak hanya itu, Perwira menengah Alumni Akpol tahun 1997 ini juga membeberkan konsep umum, tujuan, sasaran dan cara bertindak dalam operasi Zebra Otonaha yang sedianya digelar selama 14 hari, terhitung dari tanggal 23 Oktober hingga 5 November 2019.
“Ada 12 sasaran pelanggaran lalin yang ditindak Petugas, diantaranya yang paling sering terjadi itu penggendara motor tidak menggunakan helm SNI, berkendara tidak dilengkapi surat-surat lengkap. Menggunakan hp saat berkendara, berboncengan 3 dan saat mengemudi tidak menggunakan sabuk pengaman” Ungkap AKBP Raydian Kokrosono.
Operasi kewilayahan yang bersifat represif ini juga akan menindak pengendara di bawah umur atau pengendara yang tidak memiliki SIM. Berkendara di bawah pengaruh alkohol dan juga kendaraan bermotor yang memasang rotator atau sirine yang bukan pada peruntukannya.
Pada kesempatan tersebut, AKBP Raydian mengharapkan dukungan masyarakat akan Operasi Zebra Otonaha serta diharapkan masyarakat Gorontalo menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di jalan.
“Jadi diharapkan masyarakat, terutama generasi penerus dapat jadi contoh sebagai pengendara yang taat peraturan. Bukan takut sama Polisinya tapi takut akan akibat bila kita tidak mematuhi peraturan berlalulintas. Stop kecelakaan, stop pelanggaran. Jadikan keselamatan sebagai kebutuhan” Pungkas AKBP Raydian Kokrosono. (Tya)