Titaniumnews.id.BANYUWANGI – Polresta Banyuwangi terus memaksimalkan pelayanan untuk membantu masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, para personel Polresta Banyuwangi juga membantu evakuasi ABK meninggal diatas kapal pada Selasa (9/8/2022).
Pada pukul 17.30 WIB, KSPKT Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung wangi Aiptu Mislahak bersama anggota Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi datang ke pelabuhan Tanjungwangi menindak lanjuti adanya laporan informasi tentang KMN ABADI JAYA A1 yang melaksanakan proses sandar di pelabuhan Tanjungwangi dengan membawa 1 (satu) jenazah ABK yang meninggal di kapal saat bekerja di fishing ground (area penangkapan ikan di tengah laut). Korban adalah Sukarno (L) lahir di Nagasari/ 13 April 2002 yang bekerja sebagai Nelayan/perikanan (ABK. KMN. ABADI JAYA – A1) beralamat Dsn. I rt.01 rw-00, Ds.Sukacinta, Kec. Muara Kuang. Kab. Ogan Hilir.
Kapolsek Tanjungwangi, AKP Ali Masduki menjelaskan, KMN Abadi jaya A1 telah sandar di pelabuhan Tanjung wangi dalam keadaan aman.
Sebelumnya, KMN Abadi Jaya sebelumnya telah melakukan pelayaran sejak 1 (satu) bulan lalu telah berangkat berlayar untuk bekerja menangkap ikan di Perairan Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur di fishing ground (area penangkapan ikan di tengah laut) pada koordinat 11°18’985” LS/118°52’665” BT.
Selanjutnya, Pada hari Jumat tanggal 05 Agustus 2022 sekira pukul 20.00 WITA korban mengeluh lemas dan sakit kepala saksi ASMADI (Sepupu korban). Kemudian saksi memintakan obat sakit kepala kpd saksi Sdr. NARYUDI (Nahkoda), keesokan harinya pada hari Sabtu tgl 06 Agustus 2022 hingga hari minggu tanggal 07 Agustus 2022 korban tidak ikut bekerja dan dirawat oleh saksi ASMADI (sepupu korban) di kamar Abk KMN ABADI JAYA-A1.
“Menurut keterangan saksi ASMADI sejak minggu pagi korban sudah tidak mau minum obat dan hanya mau makan bubur sedikit, kemudian oleh saksi ASMADI korban di seka di lap menggunakan air dan pada saat itu nafas korban sudah terengah-engah. Namun, ternyata korban meninggal dunia,” terangnya.
AKP Ali Masduki menegaskan, bahwa atas kejadian tersebut Nahkoda Kapal memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaan menangkap ikan dan memilih untuk berlayar pulang menuju pelabuhan Tanjungwangi untuk evakuasi korban.
Sesampainya di pelabuhan Tanjungwangi selanjutnya korban dibawa menuju RSUD Blambangan untuk penanganan secara medis, yang mana proses evakuasi dilakukan secara berama-sama oleh para ABK dengan petugas RSUD Blambangan.
“Dari hasil pemeriksaan fisik luar korban yang dilakukan oleh dr. Muhammad Sutami (dr jaga IGD RSUD Blambangan), tidak ditemukan tanda tanda kekerasan sebagai penyebab kematian korban,” jelasnya.(Tyo_1008)