Titaniumnews – Bertempat di masjid Raudhatul Jannah Polres Banyuwangi pada hari Rabu, (10/04) pukul 15.00 Wib di gelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H/2019 dan Istighosah keluarga Besar Polres Banyuwangi dengan tema “Dengan Tertanamnya Nilai-Nilai Ibadah Shalat, Kita Tingkatkan Prestasi dan Inovasi Dalam Pengabdian Terbaik Melalui Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter) Siap Mengamankan Pemilu 2019 Guna Keberlangsungan Pembangunan Nasional”
Pemberian santunan yatim piatu dan pembacaan sholawat maghsuroh dan ghoiru maghsuroh mengawali peringatan isra mi’raj di Polres Banyuwangi, dengan harapan dalam pengamanan pesta demokrasi Pemilu serentak untuk memilih calon anggota legislativ dan calon presiden berjalan aman, kondusif dalam suasana penuh kegembiraan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0825 Banyuwangi, Danlanal banyuwangi, kajari Banyuwangi , para Kabag, Kasat, Kapolsek dan poejabat utama Polres Banyuwangi serta anggota Polres, perwakilan Polsek jajaran, Purnawirawan Polri dan Bhayangkari.
Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik herdiansyah Zeinardi., S.I.K., S.H., M.H. dalam sambutannya menyampaikan bahwa anggota Polri dalam Pemilu sesuai Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia haruslah netral, untuk itu pastikan anggota di lapangan benar-benar menjaga netralitas Polri.
“Sesuai UU Nomor 2 tahun 2002, Polri haruslah netral dalam kancah politik, maka jaga netralitas Polri. Tetap semangat dalam memberikan pengamanan pelaksanaan Pemilu tahun ini karena Pemilu kali ini sangat berbeda dengan Pemilu sebelumnya, kali ini Pemilu serentak antara Pemilu Legislativ dan Pemilu Presiden tentu memerlukan karakter pola pengamanan yang berbeda,” ujar Kapolres Banyuwangi.
Kapolres juga meminta kepada ibu-ibu Bhayangkari untuk memebrikan dukungan terhadap pelaksanaan tugas suaminya dalam pengamanan Pemungutan suara pemilu kali ini, suami akan berada di desa dan kelurahan memberikan pengamanan TPS berikan doa untuk kelancaran pelaksanaan tugas suami.
Pembicara Ust. Muhdor Atim., BA menyampaikan tausiah tentang keutamaan dan keistimewaan bulan Syaban. Malam nisfu syaban jatuh pada pertenghan bulan Syaban, yakni tanggal 15 Hijriah. Pada malam nisfu syaban tersebut dianjurkan memperbanyak ibadah dan amala. Selain itu umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada bulan Sya’ban. Karena walaupun sunah, namun biasanya sering diamalkan umat Islam karena di malam Nisfu Syaban memiliki banyak keistimewaan. Di antaranya adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Syaban belum juga berdamai.
“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpuasa sehingga kami mengatakan dia tidak pernah berbuka, dan dia berbuka sampai kami mengatakan dia tidak pernah puasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyempurnakan puasanya selama satu bulan kecuali Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat dia berpuasa melebihi banyaknya puasa di bulan Sya’ban.” Ust. Muhdor Atim
Lebih lanjut Ust. Muhdor menyampaikan bahwa makna ‘diampuninya dosa-dosa yang lalu’ adalah dosa-dosa kecil, sebab dosa-dosa besar –seperti membunuh, berzina, mabuk, durhaka kepada orang tua, sumpah palsu, dan lainnya- hanya bias dihilangkan dengan tobat nasuha, yakni dengan menyesali perbuatan itu, membencinya, dan tidak mengulanginya sama sekali.
”Jika bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu rahmat, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dirantai.” Ust. Muhdor.
Demikianlah keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan ibadah di dalamnya, yang ditegaskan dalam Al Quran dan hadits-hadits yang shahih. Bahwa keutamaan Ramadhan antara lain barang siapa yang berbahagia dengan datangnya Ramadhan maka diharamkan masuk ke neraka, tidurnya orang puasa adalah ibadah (Naumush Shaim ‘Ibadah), sepuluh hari pertama Ramadhan adalah rahmat, yang kedua adalah maghfirah, dan yang ketiga adalah dijauhkan dari api neraka. (Humas_1004)
