Operasi Zebra Pallawa 2023, ETLE Efektif Turunkan Angka Fatalitas Lakalantas 

0
8469

Titaniumnews.id.Sulsel – Gelaran Operasi Zebra Pallawa 2023 yang dimulai dari tanggal 4 September hingga 17 September 2023, baru saja selesai dilaksanakan. Mengedepankan fungsi Satuan Lalu lintas, dari hasil analisa dan evaluasi (Anev) pada pelaksanaan operasi zebra kali ini, wilayah Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dinilai mampu menunjukkan angka pelanggaran dan laka lantas menurun secara signifikan yakni 51 persen.

Bertempat di Direktorat lalu lintas (Ditlantas) Polda Sulsel, dalam penjabarannya melalui Anev Operasi Zebra Pallawa, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulsel, Kombes Pol Dr I Made Agus Prasatya S.IK., M.Hum mangatakan, keberhasilan operasi ini tidak lepas dari peningkatan aktifitas kegiatan jajarannya, baik tindakan pre-emtif, preventif maupun refresif. Senin (18/9/2023)

“Dimana giat pre-emtif meningkat sebanyak 38.782 kegiatan, atau 25 persen, jika dibandingkan operasi tahun 2022 sebanyak 29.215, baik melalui media cetak, elektronik, medsos, spanduk dan leaflet” Jelas Kombes Pol Made Agus.

Perwira Menengah Mantan Kabag TIK Korlantas Polri ini juga menjelaskan, Operasi Zebra Pallawa 2023 merupakan operasi khusus dalam rangka mewujudkan keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas. Dimana sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan disiplin atau ketaatan hukum masyarakat di jalan.

“Cara bertindak yang dikedepankan adalah kegiatan edukatif, persuasif dan penegakan hukum yang humanis, dengan memanfaatkan ETLE atau electronic traffic law envorcement, dan teguran simpatik” urainya.

Maka berdasarkan dari hasil analisa data, lanjut Kombes Pol Made Agus, secara menyeluruh  pelaksanaan operasi berjalan lancar dan cukup berhasil.

“Dari hasil analisa data, mampu menurunkan pelanggaran dan laka lantas. Penurunan cukup signifikan yakni sebanyak 242 kejadian atau turun 51 persen” imbuhnya.

Sementara itu, giat preventif meningkat 31.272 dari tahun 2022 yakni 28.522 giat, tindakan refresif atau penegakan hukum  (gakkum) cenderung menurun. Dari hasil anev menunjukkan, bahwa kehadiran petugas kepolisian di lapangan dan sekedar imbauan, dinilai tidak cukup berarti dalam upaya mencegah terjadinya laka lantas dengan korban fatalitas.  Sebab, yang paling menentukan adalah perilaku pengguna jalan itu sendiri.

“Penegakan hukum langsung atau tilang di tempat memang kita kurangi, kita lebih  mengedepankan tilang elektronik atau ETLE, mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik di mana eskalasi kamtibmas meningkat dan Polri sangat membutuhkan dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat,” kata Kombes Pol Made Agus.

Dirlantas juga mengatakan, sementara dari hasil anev menunjukkan tilang elektronik sangat efektif menyadarkan masyarakat, untuk patuh dan tertib berlalu lintas serta memberikan dampak positif, baik bagi masyarakat maupun kepolisian.

“Selain mencegah pelanggaran lalu lintas, tilang elektronik juga memberikan efek jera. Hal ini karena masyarakat akan merasa selalu diawasi melalui CCTV, meskipun tidak ada polisi yang berjaga, baik itu di lampu merah maupun di sepanjang jalan. Sementara, kepolisian tidak memiliki citra buruk terkait pungli” pungkas Kombes Pol Made Agus. (Tya)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here