Menginspirasi, Kisah Nyata Persahabatan Polisi dan Anak di Argopuro Diangkat ke Layar Lebar

0
2187

Titaniumnews.id.Jember – Pandemi tidak menyurutkan semangat para  sineas muda untuk kembali berkarya. Garapan terbaru ini bakal diambil dari ide cerita warga Jember tentang dongeng anak – anak “Nina dan Batu Bernyanyi.”

Kisah “Nina dan Batu Bernyanyi” menarik karena mengangkat domestic issue yang kental suasana asli kearifan lokal masyarakat pegunungan Iyang Argopuro Jember.

Sineas asal Banyuwangi Addie Yasha  bakal kembali menunjukkan karya produksi film lokal. Berkolaborasi dengan penulis skenario Layar Lebar yang sudah malang- melintang di dunia perfilman Indonesia. Kali ini, mereka memulai membuat naskah terbaik pengembangan skenario film untuk mengangkat Potensi Jember.

Selain itu, Film Nina dan Batu Bernyanyi ingin mengekspos keindahan Panorama Pegunungan Argopuro berikut Fenomena Geologi didalamnya. Ini sejalan dengan harapan Yayasan Selo Bonang Bestari  untuk menjadikan Kawasan Selo Bonang Nusantara sebagai salah satu Warisan Taman Bumi Dunia (Geopark).

Sineas Addie Yasha mengungkapkan Film ini mengangkat tema tentang persahabatan Polisi dan Anak-anak di Lereng Iyang Pegunungan Argopuro.

“Drama menceritakan tentang cuitan hati seorang Anak bernama Nina terhadap dunianya, lingkungan alam sekitarnya ditengah kondisi pendidikannya di masa pandemi” ungkapnya

“Hingga keajaiban alam menyambutnya dan menemukan batu – batu di bukit yang ditabuh seolah-olah nada – nada alami itu luapan emosional terhadap apa yang terjadi. Di tempat itulah, Nina belajar bersama 4 Kawannya. Mereka berjumpa dengan Polisi dan menceritakan apa yang sedang terjadi” tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Yayasan Selo Bonang Ruddy Raharja mengatakan jika Cerita Dunia Anak itu biasanya terasa dekat dengan banyak kalangan, jadi kami cukup mantap mendukung penggarapan film yang sebagian diangkat dari kisah nyata ini.

“Pesan moral yang ingin kami sampaikan di film ini sebenarnya pada edukasi pelestarian potensi keragaman alam dan nilai-nilai yang sedang diperjuangkan demi kemajuan daerah yang terletak pada kawasan tertinggal di pinggiran Pegunungan Argopuro Jember,” sambungnya.

Menurutnya melalui Penggarapan film sebagai lokomotif, diharapkan karya produksi film dapat mempercepat dan mendorong Kabupaten Jember memiliki Taman Warisan Bumi Dunia atau Geopark kata pria penggiat UMKM Seni Kerajinan Argopuro Creative asal Desa Panduman Kecamatan Jelbuk, Jember.

“Mohon doa dan dukungannya ya, Semoga Film ini dapat menginspirasi dan menghasilkan karya yang Bermutu, karena semata – mata hal ini berangkat dari niat dan semangat yang sama dalam Berkarya Untuk Negeri Di Tengah Pandemi,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here